SELAMAT DATANG

Assalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh

Selamat datang para pengelana dunia maya.
Selamat datang diduniaku, dunia sederhana yang dipenuhi dengan kebebasan dalam berekspresi,
namun tetap mengedepankan Ahlaqul karimah,
tanpa takut oleh tekanan dari manapun, dan jauh dari diskrimininasi budaya, hukum, martabat, derajat dan pangkat.

Ini adalah suara murni hatiku,
yang terangkai dalam dalam bentuk kata-kata,
entah jelek entah bagus, namun inilah aku yang jujur dalam berfikir dan berkata.

Moga ada guna dan manfaatnya

Amin Amin Ya Robbal Alamin

Senin, 29 Maret 2010

DI USIAKU YANG TIGA DASAWARSA

Dasawarsa ke 1
Pada fase inilah, aku mulai bisa menerjemahkah bahasa dan tulisan, dengan bimbingan khas orang tuaku, awalnya aku merasa, beliau berdua bagaikan dua orang algojo yang kejam nian, menghajar, mendamprat dan menyiksa diriku, Pengawasan yang berlebihan terkadang membuat aku jenuh dan berontak, namun aku tak sadar jika sebenarnya itulah tameng dasar yang bapak dan ibu berikan.
Pada saat-saat itulah, aku belajar kehidupan secara dasar kepada lingkungan sebayaku, meski aku rasakan kesederhanaan (bahkan mungkin bisa dikatakan miskin materi) dalam kehidupanku, namun aku tak sadari, bahwa kelak itulah gemblengan awal untuk mencapai predikat mandiri.

Dasawarsa Ke 2
Dalam fase kedua ini, layaknya insan muda yang sedang dirundung asmara, hari-hariku banyak dipenuhi puisi-puisi roman dan kata-kata pujian bagi sang dambaan. Aku terlalu polos dalam berfikir dan terlalu jujur dalam berkata, hingga suatu ketika aku terjerembab jatuh dalam kubangan putus asa, butuh waktu lama untukku agar bisa bangkit lagi, sungguh sakit kala aku ingat saat itu.
Dalam fase inilah, aku mulai benar-benar bangun dari tidur panjangku sebagai manusia, hal ini berawal kala sang penuntun jiwa yang bernawa Ustad Nuryatim, pergi untuk selama-lamanya, bapak wafat dalam usia 54 tahun, usia yang sangat muda untuk meninggalkan aku, disaat aku masih benar-benar butuh pituturnya. Namun dibalik hijrahnya bapak, aku temukan hikmah besar... aku bisa mandiri.


Dasawarsa ke 3
Fase inilah, aku benar-benar bangkit!
Dimulai dengan hijrahku ke Ma'had super agung bernama Lirboyo, awalnya sangatlah berat bagiku untuk memulai hidup baru yang serba mandiri ini, penuh penderitaan dan penyesalan, kok ga dulu-dulunya aku berangkat mondok. meski terengah-engah dengan kondisi otak yang dibawah rata-rata ini, aku tetap berusaha merangkak bahkan tiarap, untuk dapat mengejawentahkan bahasa kehidupan ini, agar Kehidupan bisa dinamis dan seimbang dengan ilmu addin...
Satu hal pasti, disinilah aku bisa betul-betul mandiri bahkan aku bisa menemukan Jatidiri, Kepemimipinan, norma kesopanan dan entah apalagi yang bisa mewakili kata-kata syukurku atas keberadaanku sekarang ini, mungkin jika gusti Allah tak menunjukkan jalanku di Lirboyo ini, hari-hariku hanya dipenuhi gelak tawa di pojok-pojok perempatan jalan dengan Botol Whisky ditangan kiri dan lintingan ganja di tangan kanan.... Matur suwun sanget Lirboyo, mungkin nyawaku sekalipun, tak akan bisa membalas budi jasa yang telah tersematkan.
Dan kini tepat di usiaku yang benar-benar separuh dari seluruh perjalananku ini, dan dengan semua yang aku miliki sekarang ini, hanya satu yang aku harapkan, mugo-mugo uripku tansah Barokah, tak lebih. Sebab dengan semua yang ada didepanku saat ini, keluarga, harta, Posisi dan teman, sungguh amat sangat sudah lebih dari cukup...
Mugo-mugo, hidupku bukan menjadi benalu dan songgok daging tanpa ruh layaknya seorang pecundang, namun mampu menjadi pelita bagi ibuku, kakak dan adikku, teman dan pastinya Guru-guruku. Semoga barokah Amin......

Sabtu, 13 Maret 2010

PERKENANKAN AKU MATI


Entah dihari ini, mengapa segalanya terasa gelap bagi mataku, aku bagai hewan yang tak ada guna dan manfaat, aku hanyalah benalu yang tak lebih berharga dari seonggok daging anjing. Aku hanyalah sampah bagi pondokku yang agung ini, aku hanyalah membawa aib bagi keluargaku, aku hanya mampu bersuara tanpa bisa melakukannya

Duh gusti, perkenankanlah hambamu ini hijrah dari dunia yang benar-benar fana ini menuju dekapanmu yang maha suci dan tanpa lagi harus menanggung beban hati, pikiran, dan perasaan. Hambamu yang bodoh dan hina ini tak ingin lagi tersiksa dalam dosa yang memuncak, hamba tak lagi sanggup untuk berbuat dosa lagi, hamba tak mau lagi beribadah dengan kebusukan dan kebohongan lagi, hamba menginginkan kebahagian yang haqiqi. tanpa harus menggung beban hidup yang tiada tara berat dan rasanya.

Ya Allah tuhan yang maha sempurna hamba memohon kepadamu, jika hidup hamba kelak tak lebih baik dari hari ini, hamba mohon renggutlah nyawa hamba agar tak lagi dosa bertumpuk dan bertumpuk lagi, namun jika hamba kelak dapat hidup dengan beribadah secara kaffah, maka perkenankanlah hamba untuk betul-betul hidup untuk memulyakan agama yang engkau ridloi….