Langkah demi langkah mulai kujalani untuk meraih sunatulloh, tahapan proses menuju jenjang yg halal kini kujalani, meski serba misteri namun aq temukan sisi yang lain dalam mekanisme beruntun ini, dari pengenalan sosoknya, pengetahuan jati diri keluarga hingga bersua.
Jauh dari kata romantis apalagi mesra, pertemuan yg sejatinya menjadi ajang taaruf malah terkesan kaku, mulutku seakan kelu kaku tak seperti biasa disaat aku tampil di berbagai kesempatan, keringat dingin menetes tiada henti, mataku pun ta kuasa melihat lebih lama.
Wajahnya yang ayu membuat ruang memori kata diotakku menjadi berantakan, tak mampu sekedar mengobral kata kata mesra seperti biasa, sesekali mataku mencuri pandang sorot matanya, dalam hatiku berujar lirih "duh gusti Allah, nopo purun lare niki dateng kulo..."
Meski ta banyak yang aku utarakan, namun sekilas dari dari tutur kata yang diucap terlihat sosok dewasa, anggun tegas namun santun, semoga bila ia berkenan, ia segera membuka pintu hatinya untukku...
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar