Hari-hari ini aku dipenuhi peluh desah penyesalan, betapa kejam aku, betapa bodoh aku dan betapa sembrono aku. Sudah tahu jika itu adalah dosa besar, masih tetap saja aku lakukan. Kini hanya penyesalan dalam bingkai istighfar yang dapat aku nyanyikan setiap detik. Ya Allah mengapa begitu ceroboh aku melakukannya….
Ibu maafkan anakmu yang tak tahu terima kasih ini, maafkan aku… ngapunten ibu..
Andaikan saja dengan jiwa ini bias menuntaskan kesalahanku, ananda rela melepaskannya dengan ikhlas, asal ibu berkenan tersenyum memaafkan. Agar kedepan kehidupan ananda menjadi sempurna dengan Do’a ridlomu.
Semoga penyesalan ini menjadi titik awal perubahan kepada masa yang lebih baik, tanpa tersandung cela yang berlebih dan rasa sakit yang terlalu. amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar