Jumat, 25 Februari 2011
MARI BERSYUKUR ATAS HIDUP KITA
Nafas ini terhela panjang kala mataku memandang sekelompok hunian manusia di pinggiran rel kota Jakarta, bisa dibayangkan… hanya dengan berdindingkan triplek dan beratap terpal, orang orang ini melewati hari-harinya, luasnya tak lebih bagi 2 orang yang tiduran, tak akan muat untuk berdiri, lebih mirip dikatakan sebagai rumah ayam ketimbang hunian manusia sungguh trenyuh aku memandang ternyata dibalik anggunnya bangunan pencakar langit yang megah tersimpan sebuah ironi yang memilukan, saudara-saudara kita hidup dalam keadaan yang jauh dari kata layak.
Sejenak mari renungkan, betapa beruntung kita hidup dalam keadaan seperti ini, makan tak pernah kurang, kesehatan selalu prima, baju masih bagus, semua apalagi rumah.. bagus dan sangat layak sekali. Cobalah melihat mereka yang keadaannya jauh dibawah kita, sungguh-sungguh kita adalah orang yang sangat beruntung memiliki semua, oleh karenanya tak salah bila Kanjeng Nabi berulang kali mengajarkan kepada kita agar senantiasa melakukan Syukur atas semua hal yang pernah kita terima dan rasakan. Ada banyak cara yang dapat kita gunakan untuk melakukan syukur atas kenikmatan yang kita rasakan, namun yang paling sederhana adalah dengan menyanjung kebesaranNya.
Selain bersyukur dengan ungkapan, ada banyak cara dapat dikategorikan sebagai rasa syukur, salah satunya adalah dengan Instropeksi diri, mengevaluasi diri sendiri… sampai dimana diri kita melangkah, sudah sesuai dengan tatanan dan syariatkah ataukah malah sebaliknya. Disinilah Gusti Allah menunjukkan betapa bijaksananya Dia, karena dibalik segala hal yang kita terima dan kita rasakan, Gusti Allah menunjukkan kekayaan yang ada pada kita, namun sayangnya kadang kita tidak menyadarinya, namun malah mengkufurinya dengan ingkar atas jalan yang menjadi syariaatnya dan malah justru melanggar larangannya(naudzubillah min dzalik)
Mulai detik ini, mari kita tata hati, niat dan langkah kita. Agar tak menjadi sia-sia dan kosong belaka, perbanyak-banyaklah bersyukur, dengan selalu menyanjung namanya, berbagi dengan sesama dan merenung tentang kebesarannya.
Jakarta 25,02,11
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar