Sorot matanya tajam, mengamati dengan seksama satu persatu memori indah kala berada di Kota suci Makkah Al Mukarromah, yang terpampang di Laptopku. Sesekali Ibu mengomentari dengan jelas dan bersemangat, moment yang paling berharga dalam hidupnya tersebut. Ingatan ibu pun juga masih tajam, menguraikan dengan detail, setiap sudut yang tergambar dalam foto-foto itu. Ini dimana, tempat apa, dengan siapa, melakukan apa dan sebagainya.
Namun sebuah kalimat membuatku haru, “Aku kangen karo Ka’bah….”
Ujarnya lirih. Singkat sekali penggalan kalimat itu, namun dalam sekali makna
yang terkandung didalamnya. Sontak suasana menjadi hening, aku tahan nafasku
dalam-dalam, aku tak mau mengganggu romantisnya cinta Ibu pada sang Pencipta,
meski lewat rumahnya saja, aku biarkan Ibu larut dalam kerinduan yang mendalam
akan kenikmatan yang tercipta kala Ibu tengadahkan tangan di Masjidil Haram,Aku
persilahkan ibu dengan tenang, menghayalkan kembali kesyahduan yang tercipta mana
kala menjalankan sholat sunnah Arbain di Masjid An-Nabawi.
Terbersit keinginan mendalam di lubuk hatiku, alangkah
nikmat dan lengkapnya kebahagiaan hidup ini, mana kala di berikan Anugerah
menjalankan Ibadah Haji, bersama dengan sang Bunda tercinta. Ada penuntun jiwa
ini yang bersedia mendampingi dengan sabar dan tekun, semua rukun-rukun Haji.
Ada sosok yang istiqamah menjalankan kesunahan-kesunahan Haji dengan rajin. Aku
ingin dan sangat ingin…. Berhaji dengan Ibuku.
Kediri pertengahan November ‘11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar