Setelah sekian lama aku terlena dalam indah dan nikmatnya
alunan cinta.
Setelah beberapa purnama aku bercengkerama dalam gelora
asmara.
Setelah beberapa saat aku terpaku dalam kata-kata rindu.
Setelah banyak airmata yang terkuras menahan derita.
Kini...
Waktu yang aku takutkan, akhirnya datang juga.
Detik-detik menentukan itu t'lah hadir didepanku.
Adikku...
Dan Aku pun percaya engkau masih menyimpan dalam-dalam
bayangku dalam hatimu...
Tapi...
Buat apa semua itu, jika toh nantinya kita tak menyatu...
Untuk apa itu terjadi, manakala kita ta' jujur dengan
realita yang ada.
Beban penghalang yang ada terlalu dalam,
jurang yang terpampang terlalu curam,
badai yang menerjang terlalu besar...
Maaf...
Entah berapa kali kata maaf aku utarakan padamu, tapi tak
akan juga sanggup menutupi dan mengurangi rasa sakitmu.
Namun entah dulu, sekarang ataukah suatu saat nanti, ini
pasti terjadi...
Dan harus kita hadapi apa yang sedang terjadi...
Kita musti akhiri wahai adikku...
Tak mungkin kita hidup dalam keterasingan
Mustahil rasanya kita melangkah tanpa restunya...
Maaf aku tak sanggup lagi dan maaf kakak musti berhenti
disini, nafas kakak terengah-engah kelelahan, peluh dan air mata seakan mnyatu
tiada beda... Kakak mohon, lanjutkan pelarianmu mengejar kebahagiaan yang
sebenarnya, tanpa harus ada aku yang memandu, aku yakin adik pasti mendapatkan
pelita yang lebih indah dan lebih sejati, daripada rona air mata kepalsuan
milikku...
Dengan segala kerendahan djiwa yang tersisa...
Kakak mohon diri...
Jangan lagi kau bingkai nama lusuhku dengan mahkota asmara.
Jangan lagi bayang kelamku kau sinari dengan pelita
kerinduan.
Jangan lagi desah kotorku kau taburi dengan harumnya cinta
suci...
Aku tak patut dan aku tak sanggup.
Biarkan aku terpasung dalam keabadian ruh Nya...
Biarkan aku berdendang tanpa nada...
Biarkan aku menari tanpa jiwa...
Biarkan senyumku mengembang tanpa guna...
Biar..
Biaarkan...
Dan biarlah... Siksa cinta ini menjadi salah satu cerita
kelam yang ada, diantara beberapa kedukaan yang menjelma menjadi hantu dalam
hidupku...
Selamat jalan cinta...
pengkhianaaaat.....
BalasHapus