Dalam benakku, kau sosok sempurna dengan
keindahan surgawi, membawa semerbak keharuman cinta, mengubah keruhnya
jiwa yang telah hampa ini.
Memapahku dari keterasingan menuju hamparan kehidupan indah bertabur bahagia, seakan senyum terus menghiasi rona wajah ini, hati selalu berdendang rindu kehadirannya, meski sekilas pantas.
Ia menjadi tempatku bersandar dari kelemahan, ia juga mampu mengubah muramku menjadi pekik penuh semangat, ia hebat sungguh hebat.
Aku nyaris tak mampu menggantinya dengan yang lain, sukmaku seakan terbelenggu senyumnya, aku selalu ingin hidupku bersandi dengannya, ia terlalu indah untuk diabaikan, ia terlalu indah untuk dilupakan.
Namun, sikap sejuk itu ternyata tak lebih sekongkol busuk, sikap romantis nan manis itu tak lebih dari tindakan sadis, tawa yang kau bawa tak lebih sebuah siksa dalam bencana.
Dengan keji kau ingkari kejujuran dan keluguan hatiku, dengan tanpa berdosa kau duakan cinta yang sesungguhnya, dengan bengis kau tipu aku untuk berlabuh di dermaga cinta yang lain.
Apa aku kurang memberikan perhatian cinta padamu?
Apa aku pernah membuatmu terluka?
Apakah aku pernah mengingkari komitmen cinta kita?
Pernahkah aku......
Aku kecewa sama kamu...
Aku benci kamu...
Kau khianati aku, disaat aku benar-benar terlena...
Jangan pernah lagi kau hadir didalam hariku, mimpiku, anganku, khayalku, duniaku, kehidupanku, keluargaku, masa depanku... Jangan pernah dan jangan pernah sedikitpun melintas di benakku...
Aku sangat kecewa...
Memapahku dari keterasingan menuju hamparan kehidupan indah bertabur bahagia, seakan senyum terus menghiasi rona wajah ini, hati selalu berdendang rindu kehadirannya, meski sekilas pantas.
Ia menjadi tempatku bersandar dari kelemahan, ia juga mampu mengubah muramku menjadi pekik penuh semangat, ia hebat sungguh hebat.
Aku nyaris tak mampu menggantinya dengan yang lain, sukmaku seakan terbelenggu senyumnya, aku selalu ingin hidupku bersandi dengannya, ia terlalu indah untuk diabaikan, ia terlalu indah untuk dilupakan.
Namun, sikap sejuk itu ternyata tak lebih sekongkol busuk, sikap romantis nan manis itu tak lebih dari tindakan sadis, tawa yang kau bawa tak lebih sebuah siksa dalam bencana.
Dengan keji kau ingkari kejujuran dan keluguan hatiku, dengan tanpa berdosa kau duakan cinta yang sesungguhnya, dengan bengis kau tipu aku untuk berlabuh di dermaga cinta yang lain.
Apa aku kurang memberikan perhatian cinta padamu?
Apa aku pernah membuatmu terluka?
Apakah aku pernah mengingkari komitmen cinta kita?
Pernahkah aku......
Aku kecewa sama kamu...
Aku benci kamu...
Kau khianati aku, disaat aku benar-benar terlena...
Jangan pernah lagi kau hadir didalam hariku, mimpiku, anganku, khayalku, duniaku, kehidupanku, keluargaku, masa depanku... Jangan pernah dan jangan pernah sedikitpun melintas di benakku...
Aku sangat kecewa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar