SELAMAT DATANG

Assalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh

Selamat datang para pengelana dunia maya.
Selamat datang diduniaku, dunia sederhana yang dipenuhi dengan kebebasan dalam berekspresi,
namun tetap mengedepankan Ahlaqul karimah,
tanpa takut oleh tekanan dari manapun, dan jauh dari diskrimininasi budaya, hukum, martabat, derajat dan pangkat.

Ini adalah suara murni hatiku,
yang terangkai dalam dalam bentuk kata-kata,
entah jelek entah bagus, namun inilah aku yang jujur dalam berfikir dan berkata.

Moga ada guna dan manfaatnya

Amin Amin Ya Robbal Alamin

Kamis, 11 Juli 2013

REFLEKSI 1 RAMADHAN 1434



Entahlah berapa lama tak kusinggahi diaryku ini, entah berapa lama aku tak curahkan suara hatiku ini, kesibukan yang menyita waktu hampir merampas semua kemesraanku dengan olah kata wakil jerit jiwa. Sekarang disaat titik balik manusia terhempas dalam kubangan jenuh, Gusti Allah memberikan anugerah kesegaran Ramadhan, sehingga aku bisa sejenak rehat dari kekang belenggu dunia.



Huft... Terlalu banyak yang akan aku tuangkan dalam curhat ini, Pertama... Karirku di sekolahan cepat sekali bergeser, dari seorang TU yang harus dengan setia menghadap layar monitor atau kertas bertumpuk, kini aku harus berhadapan murid di kelas... Sungguh tak aku sangka secepat itu proses berjalan, baru saja aku temukan nyawa sebenarnya sebagai punggawa administrasi, namun harus segera berganti lahan pengabdian. Entah ada makna apa ddibalik ini semua, musibah ataukah berkah... Yang jelas ada sorot mata sinis membenci, binar bahagia bahkan sendu berkaca-kaca. Sebenarnya berjuta harapan bertaruh di pundakku, namun apa daya inilah garis hidupku, Show must go on... Di wahana baruku aku harus berhadapan dengan siswa berbagai macam karakter, ujian dan tantangan datang silih berganti, kadang emosiku membuncah dan kadang tawaku membahana mengisi ruang kelas. Semoga ini semua membawa makna indah dalam hidupku, hingga aku temukan bendera perjuangan yang sebenarnya, melestarikan Islam.



Karirku dimasyarakat, Syukur Alhamdulillah terhaturkan kepada Gusti Allah, pengabdianku di Masyarakat mulai di terima, ide dan gaya tugasku diterima dengan baik, bahkan diapresiasi. Mulai dari Ajang pemilihan kepala Desa hingga acara kegiatan Desa, aku coba bantu semampuku, apalagi sekarang dengan pemimpin baru, semua ekspresi dan ideku untuk memajukan desa terakomodir dengan baik, berkah lain yang aku rasakan akibat "srawung" lapisan masyarakat birokasi, koneksi dan informasi jadi semakin luas, bahkan bukan hanya lapisan tertentu saja, hingga golongan terekstrim pun aku mulai mengenal, namun sayang, imbas negatifnya adalah segala info yang harusnya ta aku dengar, secara gamblang malah dengan seksama aku simak dan aku amati. hemmm dinamika kehidupan yang unik sekaligus menarik di cermati.



Bagian selanjutnya. Adaptasiku dengan lingkungan, sedikit demi sedikit mulai ada peningkatan, wahana sederhana yang bernama jamaah tahlilan, kini menjadi agenda rutinku tiap kamis sore, meski kegiatan ini sederhana dan hanya sebagai ajang "dungo bareng" namun efek dashyat yang dihasilkan sungguh luar biasa, aku seakan menyatu dengan mereka, sapaan hangat dan petuah sederhana menjadi siraman segar bagiku. Karena dengan begitu, aku faham kudu bagaimana, harus melangkah kemana, meski terkadang ada cibiran sinis yang mengemuka, namun bagiku inilah koreksi.



Asmara... Aaah terlalu tabu di tuangkan dalam tulisan ini, wis poko'e ternyata aku masih terjebak dalam buaian manja itu. Bingung kudu piye iki...