SELAMAT DATANG

Assalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh

Selamat datang para pengelana dunia maya.
Selamat datang diduniaku, dunia sederhana yang dipenuhi dengan kebebasan dalam berekspresi,
namun tetap mengedepankan Ahlaqul karimah,
tanpa takut oleh tekanan dari manapun, dan jauh dari diskrimininasi budaya, hukum, martabat, derajat dan pangkat.

Ini adalah suara murni hatiku,
yang terangkai dalam dalam bentuk kata-kata,
entah jelek entah bagus, namun inilah aku yang jujur dalam berfikir dan berkata.

Moga ada guna dan manfaatnya

Amin Amin Ya Robbal Alamin

Rabu, 28 September 2011

MENJAGA HATI


Selama hati masih bisa berbicara selama itu pula bisik kotor hati manusia bisa terjadi merongrong manusia, ini tabiat dan fitrah manusia. Meski terdengar sadis tapi ini adalah kenyataan yang tak mungkin dipungkiri. Namun yang jadi pembahasan utama saaat ini adalah bagai mana cara hati kita bisa menata dengan perlahan tanpa ada yang tersakiti.

Terkadang dengan sinis dan kata-kata kebencian kita sisihkan keberadaan mereka, terkadang dengan dengan cemoohan hina kita gunjinng mereka, seakan kita adalah mahluq sempurna yang jauh dari kata salah dan dosa amarah. Seakan kita adalah mahluh kaffah yang tak akan mendapatkan murka dari gusti Allah Taala.

Namun bila kita sadari dengan hati yang tulus serta jujur, sebenarnya kita tak kalah tragisnya dengan apa yang pelacur lakukan, kita lebih kurang ajar ketimbang yang maling lakukan, kita lebih hina dari pada yang dilakukan pemabuk dijalanan, kita lebih sadis daripada yang dilakukan seorang pelaku pembunuhan. Hanya dengan kedengkian dan perasaan sok suci maka akan leburlah semua perkara baik yang pernah kita perbuat.

Suatu saat aku pernah bicara dengan seorang begundal yang suka mabuk dan berzina, dimata masyarakat awam, ia terlihat bagai sampah dunia yang sudah di nass masuk neraka, namun dengan polos ia berkata, aku ini orang berdosa yang tak henti-hentinya meminta maaf pada sang pencipta, semoga hatiku dan imanku terjaga. Sontak mataku terbuka, ternyata kita dikalahkan seorang bajingan dalam menata hati, kita kalah peringkat dengan seorang pezina, karena mereka lebih jujur tuk menata hati ketimbang kita yang dengan congkak mengatakan yang paling banyak amalnya.   

Rabu, 14 September 2011

BERKATA DALAM TAKARAN USIA

Pelan tapi pasti, inilah wujud gambaran yang pasti semua orang rasakan, semakin lama usia anak manusia akan semakin berkurang, hal ini tidak bisa lawan, karena ini adalah kodrati dari sang pencipta.

Dalam pelbagai fan ilmu, tidak ada yang sanggup membongkar rahasai dibalik usia manusia, tak ada yang sanggup melawan penuaan, tidak ada yang bisa mencegah wajah keriput dan belum ada yang sanggup menangkal rambut beruban, semua adalah tatanan indah kehidupan yang pasti di lalui anak manusia.

Namun dibalik itu semua ada semacam game yang Allah SWT berikan kepada setiap hambanya, yakni sebuah melodi kehidupan dengan skema permainan yang sangat terperinci, kita bebas memilih peran dengan sekehendak hati kita, kita bisa berpindah pindah lakon sesuai dengan keinginan kita.

Akan tetapi bukan berarti dengan kehendak yang sekehendak kita lantas kita bisa lepas tanggung jawab, karena justru diakhir cerita nanti kita akan memasuki sebuah pengadilan maha agung dan pengadilan maha adil untuk menjawab semua amal perbuatan kita.
Semoga kita terselamatkan.
Amin

Minggu, 04 September 2011

KALA MUSIBAH DATANG



Ada sebuah pelajaran berharga yang aku lihat kemarin, sebuah musibah besar menerpa teman se Almamater dan sedaerah denganku. Namanya Bahrul Ulum, umurnya masih muda, namun cobaan hidup yang ia alami begitu besar, hingga mau tak mau ia harus rela melepas kepergian istri dan anak tercintanya.
Sebuah kebakaran hebat telah merenggut kebahagian keluarga kecil ini, padahal baru beberapa bulan saja sang istri kembali pulang dari tanah perantauan demi mencari beberapa ringgit Malaysia demi mengurangi beban kebutuhan keluarga.
Kisah tragis ini bermula pada saat listrik dikampungnya tiba-tiba padam di tengah malam, untuk menerangi gelap gulita dimalam itu, Ulum menyalakan lilin kecil dan ia tempatkan di sudut ruangan, namun sayangnya pada saat mereka terlelap tidur, ulum tidak sadar jika lilin yang ia nyalakan telah habis terbakar, tanpa dinyana nyala api tersebut menjalar ke jurigen tinner yang sangat mudah terbakar. Sontak seluruh rumah terbakar sebuah motor, televise dan seisi rumahnya habis dilalap sijago merah, hingga kedua belahan jiwa yang ia sayangi pun yakni istri dan anaknya yang sedang tertidur juga terkepung oleh api, akhirnya keduanya wafat berpelukan dikamar keluarga. Innalillahi wainnailahi rojiun.
Singkat cerita Ulum yang malang ini akhirnya terpaksa dirawat dirumah sakit dengan pelayanan seadanya. Luka parah disekujur tubuhnya, menunjukkan betapa hebat kebakaran dimalam itu, wajahnya melepuh hitam, kelopak matanya bengkak hingga sulit digerakkan, kedua tangan dan kedua kakinya juga tak luput dari luka bakar serius. Masya Allah… betapa berat cobaan orang ini.
Satu catatan pasti yang akan aku tulis dalam-dalam, jangan pernah lengah dalam segala keadaan, tetaplah memohon perlindungan Gusti Allah SWT. Selalu bersyukur terhadap semuanya, karena kita masih diberikan keadaan yang sehat wal afiat tanpa kurang suatu apapun.Rata Penuh
Malang 03 Sepetember 2011