SELAMAT DATANG

Assalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh

Selamat datang para pengelana dunia maya.
Selamat datang diduniaku, dunia sederhana yang dipenuhi dengan kebebasan dalam berekspresi,
namun tetap mengedepankan Ahlaqul karimah,
tanpa takut oleh tekanan dari manapun, dan jauh dari diskrimininasi budaya, hukum, martabat, derajat dan pangkat.

Ini adalah suara murni hatiku,
yang terangkai dalam dalam bentuk kata-kata,
entah jelek entah bagus, namun inilah aku yang jujur dalam berfikir dan berkata.

Moga ada guna dan manfaatnya

Amin Amin Ya Robbal Alamin

Senin, 24 November 2025

PAGELARAN LIRBOYO BERSHOLAWAT YANG SEMAKIN HEBAT

Sebuah anugerah yang tiada terhingga, di berikan kesempatan untuk berkhidmah ke Pondok Tercinta ini, disaat hamba yang tak mempunyai sedikitpun prestasi yang layak di sombongkan, tapi Alhamdulillah, masih di berikan peluang untuk mengabdi di hadapan para Murobbi.

Entah untuk keberapa kalinya, hamba diberikan amanat untuk memandu acara besar ini, dari tahun ketahun, acara ini selalu saja semakin besar, semakin megah dan semakin gagah, namun selalu saja membuat gusar diri ini, semoga hamba masih mampu memberikan penampilan terbaik di hadapan para guru. 

Sebetulnya setiap kali dihubungi rekan rekan panitia, hamba sudah pamit undur diri agar di carikan pengganti sehingga akan tercipta regenerasi, tapi setiap itu pula kegelisahan ini muncul, apakah sekarang engkau sudah tinggi hati, hingga saat di timbali pondok pun, engkau menghindari... Astaghfirulloh.... 

Pada akhirnya, kembali hadir dalam kegiatan super ini, meskipun setiap kali akan bertugas, sakit perut, perut mulas tanpa sebab dan pusing tiada henti selalu menghinggapi, pada setiap tahun selalu terjadi dan tanpa ada obat untuk mengobati.

Pagelaran Lirboyo sholawat kali ini semakin spektakuler dan luar biasa, karena di handle oleh Event Organiser Nasional CITA ENTERTAINTMEN, sebuah EO yang di komandani seorang santri enterpreuner...


amazing








SELAMAT BERJUANG ANAKKU












Ia sebenarnya masih kelas 3 Ibtidaiyyah, sebuah usia yang relatif sangat belia untuk berjuang sendirian, usia yang sangat membutuhkan pendampingan dari orang Tua, dan usia ceria bagi dirinya dan sebayanya untuk bermain dan tertawa riang, Namun justru diusia emas inilah, kami berdua berfikir bahwa ia harus dibekali modal dasar dalam pemikiran yang benar-benar kokoh dalam ibadah, modal pemikiran dasar yang akan menjadi pelindungnya dari ancaman dan teror keimanan di masa yang akan datang.

Jika ditanya kenapa anda sebegitu teganya melepaskan anaknya di Pesantren. Tentunya sebagai manusia biasa yang tak luput dari dosa, jelas ini adalah pertanyaan berat yang harus kami jawab, orang tua mana yang rela berpisah dari anaknya, orang tua mana yang tega membiarkan anaknya terpisah jauh, bahkan jujur saja, salah satu ujian hati yang kami berdua alami adalah berpisah dari anak sendiri, tak jarang secara bergantian kami menitikkan airmata menahan kangen, namun kami saling menguatkan dan saling bertahan, karena tak jarang banyak orang yang menghujat keputusan berat ini. 

Dan jika kita melihat realita yang ada, hari demi hari ancaman itu semakin nyata, sedikiti demi sedikit pengaruh media sosial dan pengaruh lingkungan semakin menjamuri pola pikir anakku, terkadang ia mulai berani berbohong, berani melawan ketika diperintah ibadah dan entah apa lagi, yang membuat kami resah dan takut tentang masa depannya.

Pada Akhirnya dengan tegas kami sepakat untuk memondokkan ia, dari pada kami dan ia menangis dimasa depan menyesali kesalahan yang terjadi dimasa kini, akan lebih baik kami korbankan rasa rindu dan kangen ini untuk kebaikkanya di masa yang akan datang. 

Saya teringat sebuah ungkapan seorang bijak, yang berkata, jika rumahmu di dekat sungai, maka ajarkan anakmu berenang, jangan hanya ajarkan anakmu berlari dari kepungan banjir dan aliran sungai, karena suatu ketika disaat air bah datang maka anakmu bisa menyelamatkan dirinya sendiri... Dan hal itulah yang saya lakukan. saya harus membekalinya ilmu ilmu dasar ibadah dan mengajar kebiasaan kebiasaan baik dalam keseharian. 

Selamat berjuang anakku sayang, percayalah ini adalah bentuk sayang Bapak sama kamu nduk, bukan malah sebaliknya, bapak membenci kamu dan membuang kamu, tapi ini karena bapak sayang sampean.
Bak tahu kamu menyimpan rasa kangen yang tiada terhingga sama bapak dan ibu, tapi simpan rasa rindumu Nduk. Pasti kita akan kembali lagi dalam kebahagiaan dan keindahan sekaligus kenikmatan beribadah.