SELAMAT DATANG

Assalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh

Selamat datang para pengelana dunia maya.
Selamat datang diduniaku, dunia sederhana yang dipenuhi dengan kebebasan dalam berekspresi,
namun tetap mengedepankan Ahlaqul karimah,
tanpa takut oleh tekanan dari manapun, dan jauh dari diskrimininasi budaya, hukum, martabat, derajat dan pangkat.

Ini adalah suara murni hatiku,
yang terangkai dalam dalam bentuk kata-kata,
entah jelek entah bagus, namun inilah aku yang jujur dalam berfikir dan berkata.

Moga ada guna dan manfaatnya

Amin Amin Ya Robbal Alamin

Kamis, 30 Desember 2010

DESAH MEMBANTAI RESAH


Entah untuk yang keberapa kalinya, aku bergelimang dosa, padahal aku tahu itu adalah sebuah kesalahan besar, padahal aku memahami betul konsekuensi hukumnya, namun sekali lagi dan terus menambah lagi dosa-dosa baik skala kecil maupun dalam takaran yang besar, seolah karung yang bertumpuk dengan karung yang lain. Dosa ini seakan menyatu dengan dosa yang lain, yang akhirnya menjadi sebuah monumen tak berkesudahan.

Terlepas dari desahan lirih penuh sesal ini, Sepertinya ada yang terselip secara ringan dari sanubari kita, bahwasanya sebagai mahluk yang dloif, kita terlalu naif dan percaya diri akan amal baik yang telah kita kerjakan selama ini akan menjadi dewa penyelamat kala sang Maha Adil bertanya, padahal dengan lugas tangan, kaki dan semua anggota tubuh kita bersaksi dengan jujur. Apa yang selama ini dikerjakan dan kita perbuat.

Duh Gusti, ingkang maha Agung, tak ada yang hamba mohon dimalam yang penuh maghfiroh ini, selain dibukanya pintu hidayahMu, semoga dosa yang selama ini hamba timbun dalam hati hamba, akan luruh seiring dengan datang hujan Magfiroh, sehingga mata batin hamba dapat memilah dan memilih mana yang haq dan mana yang bathil.

Duh Gusti, hamba memohon dengan permohonan yang tulus, hentikanlah detak jantung hamba dengan perlahan jika kelak, aku hidup hanya dengan bergelimang dengan Dosa, Putuskanlah urat nadi hamba jika kelak tak mampu melaksanakan semua amanat yang Engkau perintahkan dan menjauhi semua larangan yang Engkau benci. Tempatkanlah hamba di maqamnya orang-orang sholeh yang selalu menyanjung namaMu dalam sanubari dan dudukkanlah hamba selaras dengan para Suhada yang melafadzkan namaMu kala menghembuskan nafas terakhirnya.

Semoga semua kerlip mata hamba tak mampu jauh dari syukur atas semua nikmat yang Engkau anugerahkan, semoga hamba menjadi insan yang Bedjo tur Slamet dunyo dumugining Akhirot. Amiiieeeen…

Ketak-ketik dipenghujung tahun ketiga dasawarsaku….

Selasa, 28 Desember 2010


MENGUSUNG TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DALAM KOMUNITAS PESANTREN

Oleh ARIF NOER
Utusan Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri

Semenjak kali pertama Pesantren dirintis oleh Kanjeng Sunan Ampel disurabaya, sekitar empat abad yang lalu, sejak itulah model pendidikan yang mengusung pemikiran Ta’lim Wa Ta’lum dilestarikan, konsep yang mengilhami model pendidikan tersebut adalah kitab Ta’lim Al-Muta’alim, sebuah kitab Fenomenal karya Asyaikh Nawawi Al-Makki yang fokus mengedepankan Ahlaqul Karimah dalam proses belajar, agar ilmu yang diperoleh bukanlah sebatas ilmu pengetahuan agama belaka, namun sebuah ilmu spiritual religius yang pelajari, diamalkan serta dilestarikan. Oleh karena itu segala permasalahan yang dapat mengganggu stabilitas proses belajar-mengajar dipesantren sebisa mungkin diminimalisir, seperti Berkomunikasi dengan dunia luar (baca Masyarakat), menghindari pemakaian alat alat elektronik seperti Radio Televisi dan Hand Phone. Meski pada akhirnya banyak komunitas pesantren yang mendapat cercaan dan hinaan, bahkan mendapatkan predikat kolot dan ketinggalan zaman, karena saking lambatnya menerima informasi dan melakukan komunikasi, namun hasil yang didapat adalah banyak santriwan dan santriwati yang dapat menyerap ilmu agama secara keseluruhan, sehingga ilmu yang didapatpun dapat diserap secara cepat tanpa terkontaminasi oleh hangar bingarnya dunia luar. Namun pertanyaan yang mengemuka sekarang adalah,apakah dengan menutup diri seperti itu akan terus menjadi solusi dari pengembangan dunia pesantren, padahal kini dunia sudah sedemikian pesat ?

KORELASI ANTARA PESANTREN DAN TIK
Komunikasi adalah bagian dari yang tak terpisahkan dari kehidupan, diakui atau tidak; semenjak manusia diciptakan oleh Allah sebagai kholifah dimuka bumi ini, komunikasi merupakan salah satu bagian yang berperan sangat besar dalam perkembangan peradaban manusia, sebab dengan komunikasi manusia bisa bertukar informasi, belajar dan mengajarkan ilmu yang mereka himpun selama ini, bahkan dengan komunikasi manusia bisa meningkatkan taraf ekonominya dengan melakukan barter dengan kelompok, suku bahkan negara lain. Selanjutnya, seiiring dengan perkembangan zaman, hadirnya beragam inovasi perangkat elektronik dewasa ini, semakin tak terbendung, bukan hanya teknologi yang mempermudah dalam berkomunikasi namun juga dalam segala kebutuhan dan kegiatan manusia, seperti transportasi, akomodasi bahkan konsumsi. Hadirnya teknologi tepat guna yang telah merambah keseluruh sendi kehidupan masyarakat tersebut, ternyata juga telah memasuki wilayah Religius umat manusia, dimana saat ini kemudahan dalam memahami dasar dasar agama seperti kitab Suci Al- Qur’an atau mencari referensi Hadist, kita tinggal mengakses ataupun mendownload dari internet. Sehingga dalam hitungan detik kita bisa mengetahui informasi yang kita inginkan tanpa harus menunggu berhari-hari. Peran Pesantren sebagai sebuah Lembaga pendidikan Islam tertua, yang konsisten mempertahankan nilai-nilai luhur pendidikan Salafy, yang ada di Indonesia saat ini, sudah selayaknya memasukkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sebagai bagian dari keseharian dunia Pesantren, sebab diakui atau tidak, seiring dengan perkembangan zaman, pesantren mulai dipandang sebelah mata, karena edukasi dan system klasikal yang monoton dan tanpa perkembangan. Disinilah salah satu cara yang efektif untuk mengubah Image pesantren sebagai komunitas kolot menjadi sebuah komunitas pelajar yang dapat berinteraksi dengan dunia luar melalui media dunia maya, meski tanpa menanggalkan baju Salafynya(baca; Tradisional). Selain itu bagi segenap Komunitas pesantren, kehadiran Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan sebuah sarana yang efektif untuk bertukar informasi dan menjalin Ukhuwah antar pesantren. Namun meski sedemikian mudah kita dalam menggali informasi dan berkomunikasi, sudah sepatutnya kita waspada dan lebih berhati hati dalam mengggunakan fasilitas ini, sebab dengan berbagai macam kemudahan yang terdapat pada Teknologi Informasi dan Komunikasi ternyata juga dibarengi dengan macam-macam bahaya yang siap mengancam, salah satu contoh yang paling sering mengemuka dan berbahaya adalah Ideologi Islam garis keras dan Pornografi, sehingga bukan tidak mungkin, tujuan awal yang kita inginkan adalah peningkatan mutu pendidikan dan komunikasi, namun yang didapat adalah sisi negative dari fasilitas TIK.

SOLUSI SEDERHANA PENGEMBANGAN TIK DIDUNIA PESANTREN
Pemerintah sebagai aktor utama pengembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan Departemen Komunikasi dan Informatika (DEPKOMINFO) sebagai pelaksana, sudah seharusnya melakukan Inovasi secara menyeluruh terhadap perkembangan teknologi Infomasi dan Komunikasi dalam dunia pesantren, sebab tanpa campur tangan dari pemerintah, mustahil Pesantren akan mampu menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi, kemudian lambat laun pesantren akan mati suri dan punah ditelan masa, karena tidak dapat mengimbangi perkembangan zaman.

Ada beberapa solusi sederhana yang dapat diterapkan. Pertama dalam pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia pesantren, pemerintah menyediakan wahana dan sarana komunikasi, khusus bagi insan Pesantren, seperti disediakan sebuah Website khusus, yang berfungsi sebagai sarana komunikasi bagi dunia pesantren. Kedua, pemerintah diharapkan memberikan bantuan perangkat keras (Hardware) seperti seperangkat komputer, modem dan jaringan telepon, sebagai perlengkapan utama dalam pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sebab diakui atau tidak, sudah menjadi rahasia umum jika pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan tradisional, minim sekali akan fasilitas. Ketiga, pemerintah menggelar pelatihan dan seminar secara stimultan dan periodik, dengan harapan agar dikemudian hari Teknologi Informasi dan Komunikasi bukanlah sebuah angan-angan tanpa usaha, namun sebuah sarana peningkatan mutu pendidikan Religius, yang berjalan beriringan dengan segenap komponen bangsa ini, untuk membangun dan berkarya, tanpa harus menggusur nilau nilai Salafy yang telah tertanam dalam sanubari para santri.



Dibuat sebagai pelengkap Diskusi sehari dengan Tema “Dampak Kehadiran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Pesantren”
Yang diselenggarakan oleh Departemen komunikasi dan informatika
di Pondok Pesantren Tremas Pacitan Jawa Timur
Kamis, 03 April 2008

Sabtu, 25 Desember 2010

HARI-HARI YANG MELELAHKAN


Entah dari mana akan kumulai taburan kata-kata ini, sebagai ungkapan hati agar kelak bisa menjdai kenangan indah bagiku, anakku dan semua orang yang kenal dengan aku.

Hari itu sabtu 18 Desember 2010, Ibuku (yang kini berganti nama menjadi Hj. NUR ROHMI KHODIJAH ABU BAKAR) dan kakangku (H. MUHKLAS NOER) rawuh dari tindakan Haji, meski secara financial semua persiapan penyambutan masih dalam tahap penyempurnaan, namun apa mau dikata, show must go on, semua harus siap dan sigap. Cara sederhana untuk menyempurnakan penyambutan adalah dengan memperindah cat dirumah dan merehab ulang tata ruang dirumah sederhana itu, namun yang jadi permasalahan adalah masalah mahalnya biaya cat dan juga tukang yang akan mengerjakan. Ada istilah seribu jalan ke Roma, benar saja, untungnya ada adik’e mbak Iparq yang ahli pengecatan dan yang lebih hebat lagi, dia tidak mau dibayar, sepeserpun! Ya sepeserpun.. akhirnya H-14 hari, kita gunakan untuk betul2 mempercantik cat dinding yang sudah hampir 5 tahun lamanya tidak di cat. Akhirnya dengan napas yang tersenggal-senggal dan tulang punggung yang serasa rontok usai juga pengecatan ala kadarnya, namun hasilnya luar biasa.

Dengan perasaan bangga yang meluap-luap, aku lihat berulang-ulang hasil kerjaku, “ternyata bagus juga” ujarku sombong, padahal mayoritas yang ngecat adalah sodaranya embakku tadi!!!, Nah usai pengecatan, muncul lagi masalah baru yang butuh perhatian serius, masalah souvenir atau oleh-oleh haji, nah disinilah yang bikin aku miris dan buat aku rada protes kepada masyarakat sekitar. Faktanya : Sudah menjadi kebiasaan didaerahku, jika seorang yang baru saja menunaikan ibadah haji, maka pak haji dan bu Haji akan memberikan hadiah kepada sanak kerabat dan para tetangga yang ziarah haji, namun sayangnya tradisi ini telah merubah niat sebagian orang khususnya kaum hawa, sehingga tujuan awal dari ziarah haji yakni mengharap doa barokah namun sudah bergeser jadi mengharap oleh-oleh semata. Padahal dari tinjauan mata sufistik dan para ulama tasawuf, seseorang yang baru melaksanakan ibadah haji maka akan berlimpahlah barokah dari tanah suci. Namun namanya juga orang banyak, meski sudah ada tuntunan sunnah seperti itu, ternyata tidak merubah sifat matrealistik yang ada. Padahal bila kita mau jujur, sebenarnya biaya yang dibutuhkan seseorang untuk melaksanakan ibadah haji adalah sungguh-sungguh sangat besar, maka akan sangat naïf bila kita tambah membebani orang yang melaksanakan ibadah haji tersebut dengan tuntutan yang ga’ bermoral semacam itu. Kembali pada masalah souvenir, meski ada tuntunan seperti itu, kita tidak bisa langsung menghindar begitu saja karena rendahnya daya pemikiran ummat kita saat ini, maka untuk meminimalisir gossip murahan tersebut, maka keluargaku menyiapkan ratusan bingkisan sederhana berupa gelas hadiah dari perusahaan, tasbih hasil kreatifitas mbakku dan kurma… dan Alhamdulillah meski mendadak dan ngoyo namun akhirnya jadilah bingkisan imut dan cantik, meski akhirnya semua gelas dirumah nyaris habis dibuat souvenir.

Usai souvenir, ternyata ada lagi masalah yang muncul, yakni Konsumsi!!!! Wah betul-betul menguras pikiran untuk yang satu ini, karena selain membutuhkan dana yang besar, Konsumsi juga membutuhkan kerja tim yang kuat dan kompak, namun terus terang untuk apa yang terjadi dibelakang aku kurang begitu faham, karena aku lebih focus ke tatanan di depan saja. Untungnya ada kakangku dan mbakku yang telaten untuk mengurus disana….

Wah.. tak terasa waktu yang sebegitu lama, menjadi hari-hari yang terasa sangat singkat, karena minimnya persiapan dan dana yang menipis. Namun semua ini akan menjadi kenangan indah dan sangat indah yang terlalu berharga untuk dilupakan begitu saja.

Ahad 26 Desember 2010